Kebiasaan buruk.
Atau bahasa kerennya bad habit.
Merokok, malas bangun pagi, malas berolahraga, junk food mania.
Kita semua pasti memiliki kebiasaan buruk, baik yang dapat diakui maupun disembunyikan.
Kita tahu kebiasaan tersebut sangatlah tidak baik dan memiliki dampak negatif, khususnya untuk diri sendiri.
Sangatlah sulit untuk melawan kebiasaan buruk tersebut, bahkan melawan bayangan sendiri mungkin lebih mudah.
Ah, sedih rasanya.
Untuk kamu yang punya kebiasaan buruk, tidak perlu khawatir!
Pada post ini IOSTRE akan membahas bagaimana cara menghadapi kebiasaan buruk dan mencegahnya agar datang kembali.
Check this out!
Ada 3 Jenis Orang
Di dunia ini ada tiga jenis orang dalam menghadapi kebiasaan buruk.
Orang pertama adalah dia yang berhasil mengalahkannya.
Orang kedua adalah dia yang berjuang dengan keras, mendapat hasil yang sangat bagus di tengah perjalanan, namun di akhir ronde akhirnya KO juga dan menyerah.
Orang ketiga adalah dia yang tidak peduli dengan kebiasaan buruknya.
Kamu yang Mana?
Jika kamu orang pertama, selamat dan salut! Pasti banyak orang yang sangat iri dan menantikan tips berharga dari kamu.
Untuk kamu orang kedua, setelah membaca post ini kamu bisa mencoba kembali.
Untuk orang ketiga, why don’t start now?
Pertanyaannya sekarang : Kok susah ya?
Sebelum dijawab, mari bertanya kepada diri sendiri dahulu, “berapa lama kebiasaan buruk tersebut hidup di dalam diri kita?”
Satu bulan, satu tahun, atau bahkan dia sudah menginap sejak jaman dahulu kala?
Pastinya kita akan mengerti, suatu kebiasaan, semakin lama tinggal dalam diri, maka akan semakin susah disingkirkan pula.
Jadi wajar saja, kalau kita babak belur menghadapi masalah ini.
Jangan menyerah dulu, sesusah dan seburuk apapun habit tersebut, tentunya masih dapat diubah.
Yang kita butuhkan adalah 66 hari.
66 hari membentuk habit baru dan menghilangkan habit lama.
Pernah tidak kamu dengar cerita dari teman?
Dia berhasil meninggalkan kebiasaan buruknya untuk sekian waktu, tapi kemudian kok kembali seperti semula?
Sekarang kita dapat mengerti alasannya, mereka belum menjalaninya selama 66 hari, akibatnya habit barunya belum mengakar dan mudah sekali untuk kembali terjebak ke dalam habit lama.
Jadi apabila kamu sudah bertekad meninggalkan kebiasaan buruk, maka kamu perlu mempersiapkan mental untuk bertahan selama kurang lebih 66 hari.
IOSTRE punya tiga tips penting yang dapat membantu kamu.
Tips 1 : Incar progress, jangan hasil
Bayangkan, ada orang yang jarang berolahraga sebelumnya, minta nasihat untuk membentuk otot.
Kemudian, kita sarankan dia untuk pushup 200 kali.
Apakah wajar?
Tentunya, itu terdengar ekstrim dan gila.
“Memang sih pushup itu bagus buat membentuk otot, tapi kan dia tidak mungkin sanggup dari hari pertama langsung 200?”
Setuju!
Nah, sama seperti kebiasaan buruk juga.
Kalau setiap hari seseorang perokok berat menghisap 50 rokok, kemudian kita minta dia untuk berhenti total sama sekali.
Pastinya dia gerah juga.
Kebanyakan dari kita melihat hasil akhir yang harus dicapai.
Tentunya hal tersebut sangat membebani mental.
Cobalah mengambil cara yang sama dengan pembentukan otot.
Setahap demi setahap.
Misalnya untuk contoh kasus perokok tadi, kurangi 1 batang sehari.
Jika dia merasa mudah, kurangi lagi 1 batang, berikut seterusnya.
Dengan cara ini, kita memberikan waktu yang cukup untuk beradaptasi.
Ingat, incarlah progress.
Tips 2 : Lingkungan sangat berpengaruh
Percaya atau tidak, lingkungan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap keberhasilan kita.
Sangat sulit menghindari junk food apabila isi lemari rumah penuh dengan mie instan dan chitato.
Saat lapar, tentunya makanan tersebut akan sangat menggoda.
Solusinya?
Jangan dibeli!
Apabila kamu sedang belanja ke supermarket, usahakan untuk tidak melewati lorong tempat makanan tersebut.
Sukses dibentuk dengan membangun lingkungan yang ideal.
Singkirkan segala macam hal yang dapat memicu munculnya kebiasaan buruk.
Jangan coba-coba menguji diri sendiri! Riskan!
Tips 3 : Gagal? Itu biasa, tinggal coba lagi
Mungkin kita sudah bersusah payah, tapi pada suatu hari semuanya berantakan.
Sebetulnya tidak ada dampak yang buruk dengan gagal sekali.
Hal yang menakutkan adalah jika kita merasa payah dan gagal, kemudian menyerah dan kembali kepada habit lama.
No no no!
Semua tidak berakhir dengan satu kegagalan guys.
Tidak perlu merasa semua kerja keras sia-sia karena harus kembali ke hari pertama.
66 hari hanyalah sebuah angka.
Kuncinya di sini adalah melatih menguasai diri.
Gagal adalah bagian dari kehidupan manusia.
Kita hanya perlu do the best, tidak perlu mengharapkan hasil yang sempurna.
Mari ulangi, coba kembali, pastinya kali ini lebih mudah.
Kesimpulan
Apakah kamu sudah siap berevolusi menjadi diri yang lebih baik?
Siapkan kalender, lingkari hari demi hari, sampai nanti tiba akhirnya hari yang ke-66.
Kalau ternyata ada kegagalan, kalem saja, perjalanan kita tidak berhenti di hari ke-66, tapi seterusnya sampai garis finish, betul kan?
Bagaimana dengan kamu?
Kebiasaan buruk apa yang ingin kamu tinggalkan?
Bagikan di kolom komentar.